Masih Kamu dan Tetap Kamu

Pagi menakjubkan, embun pun terasa menyentuh tubuh

Waktu yang tepat untuk menyapa seseorang disana

Apa kabarmu disana wahai seseorang yang masih dihati?
Masih ingatkah bagaimana awal kita bertemu dahulu?

Masih ingatkah kau dengan sosokku pagi ini?

Masih adakah sedikit perasaan yang kau simpan untukku?

Masih adakah sekumpulan pesan singkat yang ku kirim untukmu?
Masih sering munculkah bayangku disampingmu?
Dan kau, seseorang disana yang selalu aku rindukan

Ketahuilah rasaku masih tersimpan rapi didalam lubuk ini

Sulit untuk menggantinya dengan mereka yang berusaha mendekati

Meski tlah ku coba berulang kali untuk berpaling

Tapi kenapa, lagi-lagi hati ini berpihak lagi padamu yang tlah berdua

Entah kenapa, otak ini selalu menyimpan file-file tentangmu

Seolah otak ini hanya bisa dibaca tanpa bisa diedit ataupun dihapus

Aku pun sangat tak mengerti apa kehendak hati

Alangkah abstraknya hati ini untuk dipahami

Mungkin kamu risih akan tulisan-tulisanku yang masih saja membahas tentangmu

Tapi inilah aku, aku yang tak dapat memungkiri

Aku yang tak dapat berbohong pada hati, bahwa masih kamu dan tetap kamu

Aku tidak peduli bahkan sangat tidak peduli dengan statusmu yang sekarang

Aku tidak peduli akan tingkahmu yang menggandeng beberapa wanita itu

Aku hanya ingin kau mengetahui sesuatu yang aku rasakan sendiri saat ini

Rasa yang semakin menggebu untuk bertemu dan saling sapa layaknya dulu

Rasa rindu yang ku simpan sejak beberapa bulan yang lalu

Sengaja aku biarkan hingga wadahnya tak mampu menampung lagi

Entah kenapa, rasa lelah enggan menghantuiku

Betapa tegarnya aku masih menantimu hingga detik ini

Bintangku yang tetap bersinar, harus kau ketahui dari suatu takdir tuhan

Maaf bila aku merasa aku ditakdirkan untuk tetap merindukanmu

Ya, kamu dan akan tetap kamu meski hanya sesosok bayang hitam